Minggu, 01 Mei 2016

PENERBITAN DAN PERCETAKAN



PENERBITAN DAN PERCETAKAN
Oleh: Arum Setyarini
Mata Kuliah: Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen Pengampu: Pitoyo Widhi Akmoko S. Si, M. Si
Penulis: Arum Setyarini
Publikasi: Aulia Nurdienawati (135030701111018)


Penerbit secara sederhana diartikan sebagai usaha pribadi atau instansi guna memperkenalkan sesuatu dengan kata-kata, tulisan, atau benta tercetak. Jadi penerbitan dapat diartikan pula sebagai badan usaha pribadi atupun instansi yang menerbitakan barang cetakan atau bacaan berbagai jenis untuk kemudian dapat dipasarkan. Dan yang disebut penerbit buku otomatis adalah penerbit yang hanya menerbitkan atau mencetakan jenis cetakan berupa buku saja.
Adapun percetakan adalah istilah yang sering juga didengar mendampingi istilah penerbitan. Karna untuk menciptakan sebuah tebitan maka harus ada kerjasa diantara penerbit dan pencetak. Di Indonesia sendiri cukup banyak instansi yang menyandang predikat sebagai penerbit sekaligus pencetak. Dan pengertian dari percetakan buku sendiri adalah instansi yang mencetak buku karya pengarang secara materil setelah sebelumnya diterbitkan secara immaterial oleh penerbit.

Setiap usaha penerbiatan dan percetakan memiliki filosofi kerja masing-masing yang digunakan sebagai pedoman mencapai harapan, tujuan, ataupun cita-cita pendirian usaha tersebut . adapun filosofi kerja yang dimaksud adalah visi dan misi usaha penerbitan dan percetakan tersebut.
Visi adalah konsep pemikiran pencapaian kedepan suatu usaha yang dapat dilihat dari motto kehidupan sehari-hari usaha penrbitan dan percetakan tersebut. Sedangkan misi adalah pengimplementasian visi yang ditunjukan melalui budaya kerja yang dibangun atas dasar tugas yang harus dilaksanakan semua anggota usaha tersebut.
Pada kenyataannya setiap visi dan misi usaha penerbitan, percetakan, maupun usaha penerbitan sekaligus percetakan berbeda-beda. Namun pada dasarnya tujuan yang ingin dicapai dari setiap usaha tersebut adalah sama. Yaitu menerbitkan terbitan yang dibutuhkan masyarakat dengan kualitas yang baik. Sehingga akan mampu mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan kemudian hasil akhirnya adalah dapat meningkatkan profit usaha itu sendiri.
Untuk penerbit buku, ia memiliki wewenang dalam menentukan judul buku yang akan diterbitkan serta menyiapkan naskah yang akan diterbitkan. Kemudian adapun perannya adalah sebagai pencari dan penyeleksi materi yang akan diterbitkan serta menerjemahkan naskah tersebut apabila berbahasa asing. Dan penerbit pun memiliki tanggung jawab untuk melakukan penelitian tentang kebutuhan buku bacaan, melaksanakan seminar dan pameran hasil cetakan, serta melakukan pengkajian atas terbitan-terbitan yang telah diterbitkannya.
Sedangkan untu percetakan ia hanya berwenang melaksanakan atau menerima order percetakan dari penerbit tanpa boleh menjualnya. Kemudian dari wewenang itu maka penerbit hanya berperan sebagai pencetak ke bentuk fisik terbitan sesuai mutu produksi yang disyaratkan penerbit. Oleh karena syarat kualitas mutu ini pula maka pencetak bertanggung jawab menjaga kualitas dari ketepatan waktu pencetakan, setting cetakan, reproduksi cetakan, dan penjilitan cetakan.
Tugas utama usaha penerbitan adalaha untuk mengkoordinasikan seluruh lini yang ada didalam organisasi usaha tersebut. Dan untuk mngkoordinasikannya dibutuhkan ketrampilan-ketrampilan yang memadahi. Salah satunya adalah ketrampilan manajerial agar mampyu menjalankan tugas utamanya mengkoordinasikan seluruh lini yang ada dalam naungan organisasi usaha tersebut.
Dalam menjalankan proses manajerial ini dapat dilakukan dengan oleh satu orang sebagai single manajer atau pun dapat juga dilakukan oleh beberapa manajer yang bersinergi menjalankan tigas utrama penerbitan. Sebenarnya semakin banyak manajer semakin baik proses manajerialnya. Karena tugas yang ditanggung pun semakin spesifik dan jelas garis pertanggung jawabannya.
Didalam pelaksanaan manajerial berbagai usaha termasuk didalamnya usaha percetakan, terdapat berbagai faktor pendorong yang dapat meningkatkan keberhasilan pelaksanaan manajerial penerbitan. Adapun faktor-faktor yang mendorong proses manajerial tersebut adalah sebagi berikut :
·         Pendanaan
Pendanaan disini diharapkan mampu untuk digunakan sebagai modal pendirian usaha. Modal tersebut terdiri dari pengadaan barang baik bergerak maupun yang tidak bergerak. Selain itu modal pun digunakan untuk pengganjian karyawan. Ketersediaan dana dalam hal ini diharapkan lebih, mampu meningkatkan kualitas hasil terbitan. Sehingga apabila hasil terbitannya berkualitas baik dan direncanakan secara baik pula, maka usaha percetakan tersebut akan dipercaya masyarakatluas.
·         Perencanaan
Bagian perencanaan ini digunakan sebagai bagian yang memikirkan langkah-langkah yang akan dilakukan. Mulai dari perencanaan sampai evaluasi pelaksanaan. Seperti saat suatu terbitan terjual dengan jumlah yang nbanyak. Atau sebaliknya, hanya tertumpuk digudang.
·         Target dan Promosi
Bagian ini bertugas melaksanakan perencanaan khusus penjualan yang direncanakan bagian perencanaan. Seperti misalnya bagian perencanaan menginginkan peningkatan penjualan ditahun depan guna menutup kerugian yang terjadi di tahun ini. Maka bagian target dan promosi menganalisa jenis terbitan apa yang harus dipasarkan, berapa jumlahnya, kepada siapa pengsa pasarnya, dimana penjualannya, sampai bagaimana pengiklanan terbitan tersebut.
·         Penjualan
Bagian penjualan adalah kelanjutan dari bagian target dan promosi. Bagian penjualan akan menindak lanjuti keputusan bagian target dan promosi apabila bagian tersebut memutuskan akan menjual baik penjualan baru atau tambahan dari terbitan tertentu. Bagian ini menghendel mulai dari pendistribusian skala kecil yang loangsung kepada pembeli. Atau juga pendistribusian kepada agen agen besar. Bagian ini pun bertanggung jawab atas proses administrasi keuangan hasil seluruh penjualan.
·         Sumber Daya Manusia
Terakhir adalah faktor SDM. Faktor ini berperan sebagai obyek yang menjalankan semua aktifitas baik perencanaan, target dan promosi, penjualan, bahkan proses sebelumnya yaitu pengadaan naskah dan produksi naskah.
IKAPI atau Ikatan Penerbit Indonesia adalah sebuah organisasi profesi yang berasaskan pencasila, gotong royong, serta kekeluargaan guna menaungi seluruh penerbit yang ada di Indonesia. Dalam menjalankan perannya untuk mengembangkan dunia perbukuan, IKAPI membuat suatu asas yang disebut panca daya IKAPIpada 4 Juli 1956. Adapun yang disebut panca daya IKAPI adalah :
1.      Usaha memperluas kesempatan membaca dan memperbesar golongan pembaca melalui pendirian perpustakaan desa
2.      Mengembangkan penerbitan buku pendidikan dan pengajaran dengan menarik biaya alat pengajaran.
3.      Meneybarkan karya sastra sastrawan dengan mengusahakan hak cipta dan ekspor buku
4.      Melindungi hak cipta penerbit buku universitas dan kesusastraan
5.      Mengembangkan usaha grafika bagi keperluan pencetakan buku.
Tahun 1960 lima tahun setelah kemerdekaan anggota ikapui berjumlah 46 orang. Kemudian pada tahun 2014 telahn menjadi 1.314 anggota. Hal ini adalah bukti konsistensi penerapan filosofi visi dan misi IKAPI oleh seluruh anggotanya. Adapun visi tersebut adalah menjadikan industry penerbitan buku di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pasar dalam negri dan berkiprah di pasar internasioanal menurut situs resminya di http://www.ikapi.org/. serta misinya ikut serta mencerdaskan kehidupan bangasa melalui upaya penciptaan iklim perbukuan yang kondusif, pengembangan system perbukuan yang kompetitif, dan peningkatan profesionalisme asosiasi serta peran anggotanya sehingga perbukuan nasional mampu berperan secara optimkal demi memprcepat terbentuknya masyarakat demokratis dan bertanggung jawab.
Arti dari kata penerbit dan terbitan tentunya sangat berbeda.  Penerbit adalah subyek yang menghasilakan sebuah bentuk terbitan, sedangkan terbitan sendiri adalah obyek atau hasil dari proses peroduksi yang dihasilakan oleh penerbit tersebut. Baik penerbit ataupun terbitan sendiri terdiri dari berbagai jenis. Secara umum jenis penerbit dikelompokan menjadi penerbit umum, penerbit terbitan anak, dan penerbit terbitan khusus seperti penerbit buku universitas, penerbit buku sekolah dasar, maupun penerbit karya ilmiah. Namun apabila dilihat berdasarkan statusnya maka jenis penerbit dikelompokan menjadi penerbit swasta dan penerbit pemerintah
Sedangakan untuk jenis terbitan secara umum dikelompokan menjadi terbitan fiksi dan non fiksi. Kemudian apabila didasarkan atas dasar kegunaannya, maka terbitan dikelompokan menjadi buku umum dan buku referensi.  Kemudian apabila ditanyakan apakah hubungan antara jenis penerbit dan jenis terbitan, maka aka nada suatu jawaban praktis yang mudah dipahami. Yaitu, pada saat ini usaha penerbitan mengkhususkan dirinya pada satu jenis penerbit dan satu jenis terbitan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar