PENERBITAN DAN PERCETAKAN
Oleh: Arum
Setyarini
Mata Kuliah: Penerbitan Grafis dan Elektronik
Dosen Pengampu: Pitoyo Widhi Akmoko S. Si, M. Si
Penulis: Arum Setyarini
Publikasi: Aulia Nurdienawati (135030701111018)
Penerbit secara
sederhana diartikan sebagai usaha pribadi atau instansi guna memperkenalkan
sesuatu dengan kata-kata, tulisan, atau benta tercetak. Jadi penerbitan dapat
diartikan pula sebagai badan usaha pribadi atupun instansi yang menerbitakan
barang cetakan atau bacaan berbagai jenis untuk kemudian dapat dipasarkan. Dan
yang disebut penerbit buku otomatis adalah penerbit yang hanya menerbitkan atau
mencetakan jenis cetakan berupa buku saja.
Adapun percetakan
adalah istilah yang sering juga didengar mendampingi istilah penerbitan. Karna
untuk menciptakan sebuah tebitan maka harus ada kerjasa diantara penerbit dan
pencetak. Di Indonesia sendiri cukup banyak instansi yang menyandang predikat
sebagai penerbit sekaligus pencetak. Dan pengertian dari percetakan buku
sendiri adalah instansi yang mencetak buku karya pengarang secara materil
setelah sebelumnya diterbitkan secara immaterial oleh penerbit.
Setiap usaha
penerbiatan dan percetakan memiliki filosofi kerja masing-masing yang digunakan
sebagai pedoman mencapai harapan, tujuan, ataupun cita-cita pendirian usaha
tersebut . adapun filosofi kerja yang dimaksud adalah visi dan misi usaha
penerbitan dan percetakan tersebut.
Visi adalah konsep
pemikiran pencapaian kedepan suatu usaha yang dapat dilihat dari motto
kehidupan sehari-hari usaha penrbitan dan percetakan tersebut. Sedangkan misi
adalah pengimplementasian visi yang ditunjukan melalui budaya kerja yang
dibangun atas dasar tugas yang harus dilaksanakan semua anggota usaha tersebut.
Pada kenyataannya
setiap visi dan misi usaha penerbitan, percetakan, maupun usaha penerbitan
sekaligus percetakan berbeda-beda. Namun pada dasarnya tujuan yang ingin
dicapai dari setiap usaha tersebut adalah sama. Yaitu menerbitkan terbitan yang
dibutuhkan masyarakat dengan kualitas yang baik. Sehingga akan mampu
mendapatkan kepercayaan dari masyarakat dan kemudian hasil akhirnya adalah
dapat meningkatkan profit usaha itu sendiri.
Untuk penerbit buku, ia
memiliki wewenang dalam menentukan judul buku yang akan diterbitkan serta
menyiapkan naskah yang akan diterbitkan. Kemudian adapun perannya adalah
sebagai pencari dan penyeleksi materi yang akan diterbitkan serta menerjemahkan
naskah tersebut apabila berbahasa asing. Dan penerbit pun memiliki tanggung
jawab untuk melakukan penelitian tentang kebutuhan buku bacaan, melaksanakan
seminar dan pameran hasil cetakan, serta melakukan pengkajian atas
terbitan-terbitan yang telah diterbitkannya.
Sedangkan untu
percetakan ia hanya berwenang melaksanakan atau menerima order percetakan dari
penerbit tanpa boleh menjualnya. Kemudian dari wewenang itu maka penerbit hanya
berperan sebagai pencetak ke bentuk fisik terbitan sesuai mutu produksi yang
disyaratkan penerbit. Oleh karena syarat kualitas mutu ini pula maka pencetak
bertanggung jawab menjaga kualitas dari ketepatan waktu pencetakan, setting
cetakan, reproduksi cetakan, dan penjilitan cetakan.
Tugas utama usaha
penerbitan adalaha untuk mengkoordinasikan seluruh lini yang ada didalam
organisasi usaha tersebut. Dan untuk mngkoordinasikannya dibutuhkan
ketrampilan-ketrampilan yang memadahi. Salah satunya adalah ketrampilan
manajerial agar mampyu menjalankan tugas utamanya mengkoordinasikan seluruh
lini yang ada dalam naungan organisasi usaha tersebut.
Dalam menjalankan
proses manajerial ini dapat dilakukan dengan oleh satu orang sebagai single
manajer atau pun dapat juga dilakukan oleh beberapa manajer yang bersinergi
menjalankan tigas utrama penerbitan. Sebenarnya semakin banyak manajer semakin
baik proses manajerialnya. Karena tugas yang ditanggung pun semakin spesifik
dan jelas garis pertanggung jawabannya.
Didalam pelaksanaan
manajerial berbagai usaha termasuk didalamnya usaha percetakan, terdapat
berbagai faktor pendorong yang dapat meningkatkan keberhasilan pelaksanaan
manajerial penerbitan. Adapun faktor-faktor yang mendorong proses manajerial
tersebut adalah sebagi berikut :
·
Pendanaan
Pendanaan
disini diharapkan mampu untuk digunakan sebagai modal pendirian usaha. Modal
tersebut terdiri dari pengadaan barang baik bergerak maupun yang tidak
bergerak. Selain itu modal pun digunakan untuk pengganjian karyawan.
Ketersediaan dana dalam hal ini diharapkan lebih, mampu meningkatkan kualitas
hasil terbitan. Sehingga apabila hasil terbitannya berkualitas baik dan
direncanakan secara baik pula, maka usaha percetakan tersebut akan dipercaya
masyarakatluas.
·
Perencanaan
Bagian
perencanaan ini digunakan sebagai bagian yang memikirkan langkah-langkah yang
akan dilakukan. Mulai dari perencanaan sampai evaluasi pelaksanaan. Seperti
saat suatu terbitan terjual dengan jumlah yang nbanyak. Atau sebaliknya, hanya
tertumpuk digudang.
·
Target dan Promosi
Bagian
ini bertugas melaksanakan perencanaan khusus penjualan yang direncanakan bagian
perencanaan. Seperti misalnya bagian perencanaan menginginkan peningkatan
penjualan ditahun depan guna menutup kerugian yang terjadi di tahun ini. Maka
bagian target dan promosi menganalisa jenis terbitan apa yang harus dipasarkan,
berapa jumlahnya, kepada siapa pengsa pasarnya, dimana penjualannya, sampai
bagaimana pengiklanan terbitan tersebut.
·
Penjualan
Bagian
penjualan adalah kelanjutan dari bagian target dan promosi. Bagian penjualan
akan menindak lanjuti keputusan bagian target dan promosi apabila bagian
tersebut memutuskan akan menjual baik penjualan baru atau tambahan dari
terbitan tertentu. Bagian ini menghendel mulai dari pendistribusian skala kecil
yang loangsung kepada pembeli. Atau juga pendistribusian kepada agen agen
besar. Bagian ini pun bertanggung jawab atas proses administrasi keuangan hasil
seluruh penjualan.
·
Sumber Daya Manusia
Terakhir
adalah faktor SDM. Faktor ini berperan sebagai obyek yang menjalankan semua
aktifitas baik perencanaan, target dan promosi, penjualan, bahkan proses
sebelumnya yaitu pengadaan naskah dan produksi naskah.
IKAPI atau Ikatan
Penerbit Indonesia adalah sebuah organisasi profesi yang berasaskan pencasila,
gotong royong, serta kekeluargaan guna menaungi seluruh penerbit yang ada di
Indonesia. Dalam menjalankan perannya untuk mengembangkan dunia perbukuan,
IKAPI membuat suatu asas yang disebut panca daya IKAPIpada 4 Juli 1956. Adapun
yang disebut panca daya IKAPI adalah :
1. Usaha
memperluas kesempatan membaca dan memperbesar golongan pembaca melalui
pendirian perpustakaan desa
2. Mengembangkan
penerbitan buku pendidikan dan pengajaran dengan menarik biaya alat pengajaran.
3. Meneybarkan
karya sastra sastrawan dengan mengusahakan hak cipta dan ekspor buku
4. Melindungi
hak cipta penerbit buku universitas dan kesusastraan
5. Mengembangkan
usaha grafika bagi keperluan pencetakan buku.
Tahun 1960 lima tahun
setelah kemerdekaan anggota ikapui berjumlah 46 orang. Kemudian pada tahun 2014
telahn menjadi 1.314 anggota. Hal ini adalah bukti konsistensi penerapan
filosofi visi dan misi IKAPI oleh seluruh anggotanya. Adapun visi tersebut
adalah menjadikan industry penerbitan buku di Indonesia mampu memenuhi
kebutuhan pasar dalam negri dan berkiprah di pasar internasioanal menurut situs
resminya di http://www.ikapi.org/.
serta misinya ikut serta mencerdaskan kehidupan bangasa melalui upaya
penciptaan iklim perbukuan yang kondusif, pengembangan system perbukuan yang
kompetitif, dan peningkatan profesionalisme asosiasi serta peran anggotanya
sehingga perbukuan nasional mampu berperan secara optimkal demi memprcepat
terbentuknya masyarakat demokratis dan bertanggung jawab.
Arti dari kata penerbit
dan terbitan tentunya sangat berbeda.
Penerbit adalah subyek yang menghasilakan sebuah bentuk terbitan,
sedangkan terbitan sendiri adalah obyek atau hasil dari proses peroduksi yang
dihasilakan oleh penerbit tersebut. Baik penerbit ataupun terbitan sendiri
terdiri dari berbagai jenis.
Secara
umum jenis penerbit dikelompokan menjadi penerbit umum, penerbit terbitan anak,
dan penerbit terbitan khusus seperti penerbit buku universitas, penerbit buku
sekolah dasar, maupun penerbit karya ilmiah. Namun apabila dilihat berdasarkan
statusnya maka jenis penerbit dikelompokan menjadi penerbit swasta dan penerbit
pemerintah
Sedangakan untuk jenis
terbitan secara umum dikelompokan menjadi terbitan fiksi dan non fiksi.
Kemudian apabila didasarkan atas dasar kegunaannya, maka terbitan dikelompokan
menjadi buku umum dan buku referensi.
Kemudian apabila ditanyakan apakah hubungan antara jenis penerbit dan
jenis terbitan, maka aka nada suatu jawaban praktis yang mudah dipahami. Yaitu,
pada saat ini usaha penerbitan mengkhususkan dirinya pada satu jenis penerbit
dan satu jenis terbitan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar